Kursor

Rabu, 21 Agustus 2013

Fisika Kelas 7 Bab 1 F Kurikulum KTSP

Pengukuran Besaran Ukuran Turunan

Rumus Fisika Dasar kali ini akan membahas Pengukuran Besaran Turunan, pembahasan akan difokuskan padapengukuran besaran turunan yaitu besaran turunan luas dan besaran turunan volume. Hal ini dimaksudkan agar siswa SMP Kelas 7 lebih cepat mengerti tentang besaran turunan, mengingat mereka telah mempelajari cara mencari luas dan volume ketika masih duduk di bangku sekolah SD.

Terdapat beberapa besaran turunan yang dapat kamu jumpai dalam kehidupan sehari-hari antara lain : luas, volume, kecepatan dll. Bagaimana kamu dapat menentukan dan mengukur besaran turunan? Kamu dapat melakukan pengukuran dengan dua cara yaitu secara langsung dan tidak langsung. Misalnya, menentukan kecepatan sepeda motor yang mempunyai satuan m/s. Kamu dapat melakukan pengukuran langsung yaitu dengan menggunakan spidometer, sedangkan pengukuran tidak langsung menggunakan rol meter untuk mengukur jarak tempuh dan stopwatch untuk mengukur waktu tempuh. Hasil bagi antara jarak tempuh dengan waktu tempuh menghasilkan kecepatan. Kecepatan termasuk besaran turunan karena satuannya diperoleh dari besaran pokok panjang dan waktu.
1. Besaran Luas
Bagaimana kamu dapat menentukan luas sebidang tanah yang bentuknya bujursangkar? Tentu kamu dapat menentukannya dengan cara mengukur panjang sisi-sisinya kemudian kamu hitung dengan rumus :

Luas = sisi x sisi
Tabel  Pengukuran tidak langsung luas suatu bidang yang bentuknya teratur
Pengukuran tidak langsung luas


2. Besaran Volume
Pernahkah kamu melakukan pengukuran volume suatu bidang berbentuk kubus? Tentu kamu dapat melakukannya yaitu dengan cara mengukur panjang sisi-sisinya kemudian kamu hitung dengan rumus:

Volume = sisi x sisi x sisi
Tabel Pengukuran langsung volume suatu bidang yang bentuknya teratur
Pengukuran langsung volume


Tabel di atas digunakan untuk menentukan volume suatu benda yang bentuknya teratur, dalam benak kalian tentu bertanya bagaimana cara menentukan volume benda yang bentuknya tidak teratur? Misalnya batu, penghapus, gunting dll. Tentu ada cara yang dapat dilakukannya. Ada dua cara yang dapat kamu lakukan untuk mengukur volume zat padat secara tidak langsung, yaitu :
Pengukuran volume zat padat menggunakan sebuah gelas ukur
a. Menggunakan satu buah gelas ukur
Langkah yang harus kamu lakukan sebagai berikut:
  1. Letakkan gelas ukur di atas permukaan yang rata misalnya, meja
  2. Isilah gelas ukur tersebut dengan air kira-kira setengahnya. Amati dan baca skala yang ditunjukkan, nyatakan pengukuranmu sebagai V1.
  3. Masukkan zat padat yang hendak kamu ukur ke dalam gelas ukur tersebut. Amati dan baca skala yang ditunjukkan, nyatakan pengukuranmu sebagai V2
  4. Tarik kesimpulanmu untuk menyatakan volume zat padat tersebut yaitu dengan cara menentukan selisih dari hasil kedua bacaan. Volume zat padat = ( V2 – V1 ) ml

Pengukuran volume zat padat menggunakan satu gelas ukur dan satu gelas berpancuran
b. Menggunakan satu gelas ukur dan satu gelas berpancuran
Amati dan Langkah yang harus kamu lakukan sebagai berikut:
  1. Letakkan gelas ukur dan gelas berpancuran di atas permukaan yang rata misalnya, meja.
  2. Isilah gelas berpancuran tersebut dengan air sampai batas lubang gelas berpancuran.
  3. Taruh gelas ukur tepat dibawah mulut lubang gelas berpancuran.
  4. Masukkan zat padat yang hendak kamu ukur ke dalam gelas berpancuran tersebut. Tentu air akan tumpah menuju gelas ukur.
  5. Amati dan baca skala yang ditunjukkan pada gelas ukur nyatakan pengukuranmu sebagai volume zat padat yang diukur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar